Cari Lowongan Pekerjaan?

(apa-->diisi Pekerjaan Yang anda Cari) (di Mana-->diisi Kota Pilihan anda) Selanjutnya Klik Cari.
Peran Mahasiswa di Masyarakat

Hasil Penelitian Suara "ngebas" Berpeluang Besar Jadi Politisi ....

Jakarta - Penelitian yang dirilis oleh seorang pakar biologi di Universitas Duke, Durham, menyebutkan penemuan yang menarik, di mana kandidat pemilihan umum yang memiliki jenis suara berat alias "ngebas" akan lebih berpeluang untuk mendapatkan suara yang lebih banyak daripada kandidat yang suaranya lebih tinggi.

Studi yang disusun oleh pakar biologi dan pakar ilmu politik ini menujukkan bahwa para pemilih - baik laki-laki maupun perempuan - lebih menyukai kandidat politisi yang bersuara berat. Hal ini diyakini sebagai penjelasan bagaimana pilihan itu dibuat, bukan hanya soal ideologi atau kesukaan terhadap partai politik tertentu, tapi juga jenis suara kandidat.

"Kita sering mengambil pilihan dalam waktu singkat soal kandidat mana yang akan kita pilih, tanpa terlebih dulu tau persis bagaimana kebijakan-kebijakan yang si kandidat yakini. Hasil penelitian ini menjelaskan lebih jauh bahwa faktor suara ternyata juga ada pengaruhnya dalam urusan keputusan memilih kandidat politisi," kata pakar biologi Rindy Anderson seperti dikutip dari laman EurekAlert, Rabu.

Lebih lanjut ia mengatkaan, "Sudah jelas adanya bahwa suara kita membawa informasi lebih banyak daripada materi pembicaraan yang kita ucapkan. Hasil penelitian ini mungkin bisa dipakai sebagai jawaban mengapa kandidat politisi perempuan dengan suara yang 'cempreng' agak sulit menang dalam pemilihan untuk posisi jabatan tinggi."

Untuk menguji responden, Anderson dan timnya merekam suara perempuan dan laki-laki, "Saya minta Anda memilih saya November nanti", lalu suara itu diedit untuk didapati tingkat suara yang lebih rendah dan lebih tinggi daripada suara asli.

Tim peneliti memperdengarkan rekaman-rekaman suara itu kepada 37 responden laki-laki dan 46 responden perempuan di Universitas Miami, dan kepada 49 responden laki-laki serta 40 responden perempuan di Universitas Duke.

Hasilnya?

Baik laki-laki maupun perempuan "memilih" kandidat dengan suara yang lebih berat, tanpa mempedulikan gender si pembicara.

Selain diwartakan di laman EurekAlert, hasil penelitian ini juga telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Proceedings of the Royal Society B edisi 14 Maret 2012.

Hasil penelitian ini adalah "langkah awal dalam upaya kita memahami mekanisme psikologis yang mempengaruhi pilihan-pilihan yang diambil oleh para pemilih," kata Brad Verhulst, seorang peneliti di Universitas Virginia Commonwealth di Richmond, Amerika.

Brad tidak termasuk ke dalam tim penelitian, namun ia berpendapat bahwa eksperimen ini sangat menarik karena bisa menjelaskan bagaimana publik menilai kompetensi dari kandidat pemilihan umum.
Jenis suara bisa mempengaruhi persepsi di masyarakat terkait dengan kompetensi, kejujuran, dan kekuatan kandidat politisi.

Kandidat - baik itu perempuan atau laki-laki - dengan pita suara yang "ngebas" cenderung dipandang lebih kuat, bisa dipercaya, dan kompeten di bidangnya.

No comments:

Terkini

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Ping your blog, website, or RSS feed for Free
BEM FE UNWIKU © 2011-2012 - Design By: Tain | Profile - RSS -