![]() |
![]() |
Thursday, 22 December 2011 | |
JAKARTA – PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menyiapkan belanja modal (capital
expenditure/ capex) sekitar USD140 juta pada tahun depan. Sebagian besar dana tersebut akan dipergunakan untuk memperkuat jaringan data milik perseroan serta memperkuat jaringan yang telah ada. Presiden Direktur BTEL Anindya Bakrie mengatakan, perseroan akan fokus pada peningkatan kualitas layanan data. Bahkan, perseroan menargetkan kontribusi pendapatan dari layanan data bisa mencapai 10–15%.Sementara, pada lima tahun mendatang diharapkan bisa mencapai 40% dari total keseluruhan pendapatan. “Saat ini kontribusi layanan data baru 3%,” ujarnya kepada wartawan kemarin. Di sisi lain, lanjut dia,perseroan merasa pendapatan yang diperoleh dari setiap pengguna (average revenue per unit/ARPU) layanan suara relatif lebih rendah dibandingkan layanan data. Saat ini pelanggan layanan data di perseroan sekitar 300.000 pelanggan. Diharapkan,dalam kurun waktu satu tahun ke depan jumlahnya akan meningkat dengan signifikan. Mengingat, pada tahun ini perseroan telah ekspansi base transceiver station (BTS) berteknologi evolution data optimized (EVDO) di 22 kota se-Indonesia. Pada kuartal kedua 2012, perseroan juga akan merilis lisensi mobile cellular.Kepastian itu diperoleh setelah beberapa waktu lalu, kementerian kominfo telah mengeluarkan izinnya.Pada saat ini, perseroan tengah mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk menyukseskan rencana tersebut. Untuk memperkuat kinerja di masa mendatang, perseroan melalui Bakrie Grup akan berkonsolidasi bisnis.Tujuaanya adalah mengefektif dan mengefisiensikan belanja modal dan belanja operasional perseroan di masa mendatang. Konsolidasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan kinerja perseroan di masa mendatang. Sebelumnya lembaga pemeringkat utang Fitch Ratings menyatakan,pada 2012 outlook rating industri telekomunikasi di Indonesia masih kompetitif. Penyebabnya adalah kompetisi lima operator besar dari 10 operator yang diperkirakan menguasai90% pangsapasarindustri telekomunikasi di Indonesia. Lima operator besar yang dimaksud adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berikut anak usahanya yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Indosat (ISAT), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT BakrieTelecom (BTEL).
http://www.seputar-indonesia.com
|
No comments:
Post a Comment